SAJAK LAMA
Tak bisa aku lepaskan sajak ini
Karena telah lama aku membangun antara alif dan ya’
Diantara kepompong dan rumah tua
Yang menggetarkan; dialtar kampusku
Darah yang kehitaman itu menerjemahkan sajak lamaku
Yang bermuara pada sungai-sungai rindu
Ya, sungai rindu itu bernyanyi mengusik jiwa dan lorong-lorong cintaku;
Pada tangisan dan kesedihan
Pohon dibalik rumah itu membawaku pada terminal hayal mimpi
Air matapun tercecer menyapa sejarah Adam
Aku tak tahu, tak tahu;
Badai, petir dimusim kemarau itu harus menggetarkan rumahku;
Yang telah aku bangun sejak masa nenek moyangku
Kini terdampar tanpa suara
Aku tak pernah berhenti dalam langkah
Berjalan diatas sajadah
By :Shahibul Arifin
Kader HMI-MPO
komfak Syari’ah