Selasa, 03 Maret 2009

SAJAK LAMA

Tak bisa aku lepaskan sajak ini

Karena telah lama aku membangun antara alif dan ya’

Diantara kepompong dan rumah tua

Yang menggetarkan; dialtar kampusku

Darah yang kehitaman itu menerjemahkan sajak lamaku

Yang bermuara pada sungai-sungai rindu

Ya, sungai rindu itu bernyanyi mengusik jiwa dan lorong-lorong cintaku;

Pada tangisan dan kesedihan

Pohon dibalik rumah itu membawaku pada terminal hayal mimpi

Air matapun tercecer menyapa sejarah Adam

Aku tak tahu, tak tahu;

Badai, petir dimusim kemarau itu harus menggetarkan rumahku;

Yang telah aku bangun sejak masa nenek moyangku

Kini terdampar tanpa suara

Aku tak pernah berhenti dalam langkah

Berjalan diatas sajadah

By :Shahibul Arifin

Kader HMI-MPO

komfak Syari’ah